
Long distance relationship (LDR) atau hubungan jarak jauh dapat memunculkan masalah dalam hubungan yang sehat.
Ini bisa terjadi ketika komunikasi tidak berjalan dengan baik, sehingga menyebabkan kesalahpahaman. Bisa pula karena salah satunya tidak terbuka tentang perasaannya kepada pasangannya.
Oleh karena itu, tidak semua orang bisa menjalani LDR. Bahkan, beberapa yang menjalaninya terpaksa menghentikan LDR, karena kesehatan mentalnya terganggu. Kok bisa?
LDR dan kesehatan mental
LDR bisa memiliki dampak yang beragam pada kesehatan mental. Meskipun, beberapa merasa bahwa hubungan yang menantang ini dapat meningkatkan hubungan dan pertumbuhan pribadi mereka.
Waktu ketika mereka terpisah dapat memberikan kesempatan untuk refleksi diri dan mengejar minat masing-masing.
Dikutip dari Therapist.com, Selasa (8/4/2025), pasangan LDR yang sukses seringkali mengembangkan kemampuan berkomunikasi yang kuat.
Mereka juga mengembangkan penghargaan yang mendalam terhadap waktu yang dihabiskan bersama.
Bagaimana LDR pengaruhi kesehatan mental?
Jika salah satu, atau keduanya, gagal untuk beradaptasi dengan tantangan dalam LDR, ini dapat memengaruhi kesehatan mental.
Tingkat stres yang lebih tinggi pada pasangan yang LDR dikaitkan dengan indikator kesehatan yang lebih buruk, seperti kecemasan, depresi, gangguan tidur, dan kelelahan.
Masalah-masalah kesehatan ini bisa diperburuk oleh tekanan emosional karena perpisahan, serta upaya terus-menerus untuk menjaga koneksi secara digital.
Kesehatan mental pengaruhi LDR
Kondisi kesehatan mental dan ciri kepribadian tertentu dapat membuat pasangan lebih sulit dalam mempertahankan LDR. Padahal, mempertahankan LDR sudah sulit.
Orang-orang dengan insecure attachment style tertentu, misalnya seperti anxious attachment style, dapat kesulitan menjalin LDR.
Anxious attachment style dikaitkan dengan konflik yang meningkat dalam hubungan. Saat jarak menjadi faktor, kurangnya interaksi secara langsung bisa menambah masalah karena sulitnya menjaga komunikasi yang sehat.
Ada sebuah riset bertajuk “When Distance is Problematic: Communication, Coping, and Relational Satisfaction in Female College Students’ Long-Distance Dating Relationships” dalam Taylor & Francis Online Peer-reviewed Journals.
Riset menunjukkan, ketika pasangan mengalami tingkat stres yang lebih tinggi dalam LDR, komunikasi terbuka krusial untuk mengembalikan kepuasan terhadap hubungan.