
red flag bukan hanya terjadi ketika masih berpacaran, tetapi tanda ini juga bisa muncul dalam hubungan pernikahan.
Setiap hubungan pasti akan mengalami pasang surut. Namun, ketika red flag muncul secara konsisten, jangan sampai kamu mengabaikannya.
Penting untuk mengenali sinyal-sinyal ini sedini mungkin, agar bisa segera melakukan evaluasi dan penanganan.
Red Flag Pernikahan yang Bisa Berujung pada Perceraian
Berikut sembilan tanda red flag yang perlu diwaspadai dalam pernikahan kamu, seperti dikutip dari Best Life. Simak selengkapnya.
1. Permintaan emosional tak lagi direspons
Dalam pernikahan yang sehat, pasangan saling merespons kebutuhan emosional satu sama lain.
Namun, jika permintaan kecil, seperti mendengarkan curhatan atau meminta dukungan emosional, diabaikan terus-menerus, maka bisa jadi pertanda bahwa pasangan tak lagi termotivasi untuk membuat kamu merasa dicintai.
“Jika permintaan sederhana ini tidak dipenuhi, itu menunjukkan pasangan kamu tidak terdorong untuk membuat kamu bahagia,” ujar psikolog berlisensi di Philadelphia Lauren Napolitano, PsyD.
2. Sering diremehkan pasangan
Komunikasi yang sehat dalam pernikahan seharusnya disertai rasa hormat dan keterbukaan.
Tetapi, jika pasangan menanggapi kekhawatiran kamu dengan sikap meremehkan, seperti mengatakan kamu ‘berlebihan’ atau ‘terlalu sensitif’, hal ii bisa menjadi tanda keretakan emosional yang serius.
“Jika pasangan mengatakan bahwa kamu konyol atau menyalahkan kamu atas perasaan sendiri, itu adalah red flag,” tutur terapis pernikahan Alyse Freda-Colon, LCSW.
3. Pasangan terlalu bergantung (codependent)
Memiliki kedekatan dengan pasangan memang penting, namun terlalu tergantung atau tidak memiliki ruang untuk individualitas justru bisa merusak hubungan.
Menurut pakar hubungan dari HeTexted Callisto Adams, seseorang yang selalu ingin bersama tanpa memberi ruang sendiri pada pasangannya bisa membuat hubungan menjadi terkekang.
“Kurangnya individualitas mendorong pasangan masuk ke dalam ‘gelembung’ yang membuat mereka terasing dari dunia luar,” jelas dia.
4. Pertengkaran soal pembagian tugas tak pernah usai
Ketika satu pihak merasa menanggung beban rumah tangga sendirian, mulai dari pekerjaan rumah hingga perencanaan kehidupan bersama, rasa kesal akan perlahan berubah menjadi dendam.
CEO dari Holistic Wisdom Lisa Lawless, PhD menambahkan, mengurus kebutuhan rumah tangga yang ditanggung sendirian menambahkan beban mental pasangan.